Friday, December 15, 2006

Bekerja dengan cinta

MySpace

MySpace



Wanita paruh baya itu berperawakan pendek dan sedikit gemuk. Beberapa helai
uban turut menghiasi mahkota kepalanya yang diikat dengan penjepit rambut.
Namun raut wajah bulat telur itu seakan tak pernah sekalipun terlihat cemberut.
Ia selalu tampak riang, sehingga menyembunyikan parasnya yang jelas telah
digurati keriput. Wanita itu memang tidak terlalu renta,tetapi kekuatan dan kegesitan di masamudanya niscaya telah direnggut usia.Karenanya, percayakah bahkan daridirinya pun akan ada sebuah pelajarantentang makna cinta?


Selalu...
Sabtu adalah hari yang ditunggu. Hari dimana nafas bisa dihela dengan panjang,dan sejenak mengistirahatkan raga dari rentetan kesibukan yang melelahkan.Saatnya pula untuk menikmati kebersamaan dengan seisi anggota keluarga. Sehingga,berbelanja di sebuah supermarket dekat rumah pun menjadi hiburan yang tak kalah meruahkan kebahagiaan.Namun sepertinya tidak bagi wanita itu.Bagaikan tak mengenal hari libur, nyaris setiap waktu sosoknya selalu kutemui disekitar kokusai kouryuu kaikan serta kampus.Layaknya hari kerja, dikemasnya sampah-sampah yang berserakan serta
dipisahkan antara yang terbakar dan tidak. Lantas ditaruhnya pada plastik
yang berbeda warna. Sebentar kemudian diambilnya kain untuk mengelap kursi dan
meja. Tak lupa, dengan vacuum cleaner dibersihkannya juga permukaan lantai.
Setelah selesai ia segera beranjak ke toilet, lalu dengan mengenakan sarung
tangan karet dibersihkannya bekas kotoran manusia tersebut tanpa raut muka
jijik.Ia seperti tak peduli rasa lelah ataletih, walaupun terlihat pakaian seragam
cleaning service biru mudanya telah basah bersimbah keringat. Tak juga
kepenatan menyurutkan keramahannya untuk bertegur sapa dengan siapa saja saat
bertemu muka.Wanita itu entah siapa namanya. Hanya dengan panggilan obachan ia biasa
disapa. Saat bersua denganku, juga selalu disempatkannya bertanya kabar.Bahkan ia pernah bercerita panjang lebar tentang anak-anak serta cucunya karena
sering melihatku berjalan-jalan dengan keluarga. Beberapa kali pula saat usai
kerja kulihat ia sedang berbelanja,masih lengkap dengan seragam biru mudanya. Lantas ditaruh barang-barang tersebut di keranjang, dan perlahan dikayuhnya pedal sepeda tua untuk beranjak pulang.Entahlah, rasanya tak ada perasaan iri dihatinya saat di hari libur ia ternyata harus bekerja, sementara aku justru
berleha-leha. Ia bahkan tetap saja semangat bekerja dengan penuh suka cita.Begitu pula dengan obachan dan ojichan lain yang pernah kutemui, mereka selalu asyik menikmati pekerjaannya. Mencabut rumput liar di pekarangan kampus ketika musim panas, menyapu jalanan dari daun yang berserakan pada musim gugur, bahkan dengan bersusah payah turut menyerok tumpukan bongkahan salju di musim dingin.
MySpace

MySpace


Terlihat betapa bergairahnya mereka ketika memang waktunya harus bekerja.
Gairah dalam bentuk kesungguhan dalam menekuni apapun jenis pekerjaan, yang mungkin tak dipandang orang walau dengan sebelah mata. Karenanya, tak terdengar ngalor-ngidul obrolan hingga jam istirahat tiba untuk sejenak melepaskan lapar dan dahaga. Berselang satu jam kemudian, mereka akan kembali sibuk menekuni pekerjaannya. Senantiasa begitu, dari waktu ke waktu.Rutinitas mereka mungkin tidaklah istimewa. Bekerja demi memperoleh sedikit nafkah atau sekedar menghabiskan waktu luang, tentu lebih baik dari bermalas-malasan di rumah.Terlebih-lebih itu adalah pekerjaan kasar, bukan kerja kantoran yang menyenangkan dengan penyejuk atau pemanas ruangan.
MySpace

MySpace


Lalu mengapa mereka selalu saja bekerja seolah tak pupus oleh lelah? Bahkan bekerja bagaikan sebuah energi yang tak kunjung padam, mengalir dalam pembuluh darah serta menggerakkan jiwa dan raganya. Dan kulihat ada gairah membara yang berpendar dari balik kerut-merut kelopak mata tua itu. Seolah sinar matanya menyiratkan pesan agar bekerjalah dengan cinta. Karena bila engkau tiada sanggup,maka tinggalkanlah. Kemudian ambil tempat di depan gapura candi untuk meminta sedekah dari mereka yang bekerja dengan suka cita

0 comments:


Blogspot Templates by Isnaini Dot Com and Wedding Bands. Powered by Blogger